Kamis, 29 April 2010

Gunakan Kata-Kata Anda Untuk Memberkati Orang Lain

Suatu hari, saya sedang memberi kotbah tentang lebih mengekspresikan perasaan sayang kita.

Setelah kotbah, dua orang pria berambut abu-abu berjalan menghampiri saya.

Pria pertama berkata, “Saudara Bo, sepanjang umur pernikahan saya, tidak sekalipun saya pernah mengatakan pada isteri saya bahwa saya mencintainya. Saya tidak pernah terlatih untuk menjadi ekspresif.”

Pria lainnya menambahkan, “Bo, saya tidak merasa suatu kebutuhan untuk mengatakan ‘saya mencintaimu’ kepada isteri saya. Bukti apa lagi yang ia butuhkan? Saya masih di sini beristerikan dia, ya kan? Rasanya saya ingin tindakan saya berbicara lebih daripada kata-kata saya.”

Saya mempelajari kedua pria di depan saya. Dan saya mengerti mereka.

Karena saya menyadari dari jaman apa mereka berasal. Biar saya gambarkan seberapa usia mereka: saya sedang menerka-nerka mereka adalah teman sekelas Jose Rizal atau Emilio Aguinaldo. (Mereka adalah pahlawan Filipin yang hidup di abad ke-19.)

Bercanda.

Mereka setua ayah saya.

Dan itulah sebabnya saya mengerti mereka.

Karena saya mengerti ayah saya.


KATA FAVORIT AYAH

Saya menyayangi ayah saya.

Dan saya tahu kalau ia sangat menyayangi saya.

Setiap hari, ia akan meluangkan waktu bersama saya. Ia mengisi hati
saya dengan kasih sayang.

Tapi ia tidaklah sempurna.

Seperti kedua pria yang lebih tua itu, saya ingat betapa Ayah tidak banyak berbicara.

Kata favoritnya adalah sebuah dengusan.

Ia memiliki bahasa dengusan istimewa ini yang saya coba tafsirkan selama bertahun-tahun.

Berikut adalah percakapan yang biasa saya lakukan bersamanya sebagai seorang anak…

Bo kecil: “Hai Ayah!”

Ayah: “Mmm.” (Tatapan kosong.)

Bo kecil: “Di mana Ibu, Ayah?”

Ayah: “Mmm.” (Sedikit menyentak kepalanya ke arah dapur.)

Bo kecil: “Bisakah kita ke toko mainan Sabtu ini?”

Ayah: “Mmm.” (Mengangkat bahunya.)

Bo kecil: “Maukah Ayah membelikan saya sebuah robot Voltus V?”

Ayah: “Mmm.” (Mengernyitkan dahi.)

Bo kecil: “Bisakah Ayah menjelaskan teori Relativitas?”

Ayah: “Mmm.” (Tatapan kosong.)

Bo kecil: “Wow Ayah, semuanya jelas bagi saya sekarang.”

Ayah: “Mmm.” (Tatapan kosong lagi.)


APAKAH MEREKA MENGAJARKAN INI DALAM FATHERHOOD 101?

Saya pikir para ayah Filipin dari generasi itu dilatih dalam bahasa “dengusan” istimewa ini. Ketika mereka mengikuti Fatherhood 101, mereka diajarkan untuk menjadi kuat, kaku, dan tabah seperti sebuah tembok abu-abu.

Jangan salah sangka. Saya ulangi: Ayah saya menyayangi saya. Sangat.

Tapi ia hanya tidak cukup baik dalam berkata-kata.

Dalam seluruh hidup saya, saya tidak ingat ayah mengatakan pada saya,
“Ayah menyayangimu”. Tidak sekalipun ia berkata pada saya, “Ayah bangga terhadapmu” atau “Ayah senang kamu adalah anak ayah.”

Melihat ke belakang, saya berharap ia mengatakan kata-kata itu pada saya. Jiwa saya mendambakan untuk menerima berkat itu darinya.

Jika Anda adalah orang tua, jangan menahan hanya karena Anda tidak pernah melakukannya sebelumnya.

Anda mungkin akan mengatakan, “Tapi Bo, anak-anak saya sekarang sudah dewasa. Saya rasa sudah terlalu terlambat.”

Tidak, sama sekali tidak. Tidak akan pernah terlalu terlambat.

Anda dapat mengangkat telepon dan mengatakan pada mereka betapa berartinya mereka bagi Anda. Hargai mereka dan beri mereka berkat itu.

Ingat: Anda adalah satu-satunya yang dapat melakukan itu. Anda adalah satu-satunya yang dapat memberi mereka berkat istimewa ini.

Sebagai orang tua. Sebagai pasangan. Sebagai sahabat.

Saya tahu ini dari pengalaman pribadi…


DENGAN CARANYA YANG ANEH, IA MENGHARGAI SAYA

Saya sudah berumur delapan belas dan sudah berkotbah.

Tapi saya menerima begitu banyak undangan untuk memberi kotbah, dan saya menolak mereka.

Maka suatu hari, Ayah memarahi saya. Ia berkata, “Bo, kamu mempunyai karunia untuk berkotbah! Ayah tidak memilikinya. Ayah harap Ayah punya. Tapi Ayah tidak. Kamu punya. Jika Ayah adalah kamu, Ayah akan mengatakan ‘ya’ pada setiap undangan. Karena kamu harus menggunakan karuniamu. Jika kamu tidak menggunakannya, Tuhan mungkin akan mengambilnya darimu!”

Ada nada kemarahan dalam suaranya. Tapi dalam prosesnya, kata-kata penghargaan terucap dari bibirnya. Dengan cara yang tidak biasa, ia memuji saya. Dan jiwa saya bergembira. Meskipun ia tidak mengatakannya, saya punya firasat betapa bangganya Ayah terhadap saya. Kata-kata itu sangat berarti bagi saya, karena saya masih mengingatnya hari ini – setelah lebih dari 20 tahun!


SUATU KERINDUAN YANG DALAM DI HATI SETIAP MANUSIA

Di sanalah saya, mendapat tepukan dari setiap orang di planet ini.

Para pendengar mengagumi saya. Orang-orang memuji saya.

Tapi semua itu tidaklah cukup. Jauh di dalam, saya masih menginginkan Ayah memuji saya. Saya ingin Ayah menghargai saya.

Saya percaya bahwa di dalam hati setiap manusia ada kerinduan yang dalam untuk dihargai oleh orang tuanya. Setiap kita ingin mendengar kata-kata ini: “Saya bangga dan senang engkau adalah anak saya.”

Teman, hargai orang-orang yang Anda sayangi dengan kata-kata Anda!

Jangan katakan, “Oh Bo, saya terlalu tua untuk belajar.”

Jangan macet di dalam cara-cara kuno Anda. Untuk kepentingan anak-anak, Anda dapat berubah. Gunakan kata-kata Anda untuk memberkati orang lain.

Ingat: Ketika Anda menghargai seseorang dengan kata-kata Anda, Anda tidak hanya membuat orang tersebut merasa senang. Karena kata-kata memiliki kuasa. Tuhan telah mengilhami kata-kata kita dengan kekuatan daya cipta yang sangat besar. Kata-kata Anda dapat mempertunjukkan
mukjizat. Kata-kata Anda dapat menyembuhkan luka. Kata-kata Anda dapat menyegarkan jiwa.

Namun saya tahu beberapa orang yang melakukan hal sebaliknya: Mereka menggunakan kekuatan mereka yang luar biasa untuk mengutuk.


ANDA MEMILIKI KUASA UNTUK MEMBERKATI ATAU MENGUTUK

Suatu hari, seorang wanita menghampiri saya dan meminta didoakan. Ia mengatakan seorang penyihir mengutuknya. Ia mengalami sakit selama setahun, menderita kesakitan yang amat sangat di seluruh tubuhnya, tapi para dokter tidak dapat menemukan apa yang salah pada dirinya.

Hal ini mungkin benar. Karena ketika tim doa kami mendoakannya, kesembuhannya terjadi secara cepat. Ia tidak pernah mengalami kesakitan lagi.

Tukang sihir ditakuti oleh setiap orang. Karena para penyihir ini
memiliki kekuatan untuk membunuh atau menyakiti hanya dengan mengutuk musuh mereka.

Menakutkan bukan?

Saya mempunyai kabar untuk Anda: Anda tidak perlu menjadi seorang penyihir untuk memiliki kekuatan ini. Semua kita memiliki kekuatan ini.

Ketika orang tua berkata, “Kamu tidak berharga, kamu bodoh!”, mereka sedang mengutuk anak-anak mereka. Mereka meramalkan malapetaka bagi anak-anak mereka. Mereka bersikap persis seperti tukang tenung.

Kemarin, saya membaca tentang J. Paul Getty. Ia adalah seorang miliarder. Ia memiliki lebih dari 200 perusahaan. Ia sangat berhasil dalam bisnis tapi sangat gagal dalam keluarga.

Ia pernah menikah lima kali dan bercerai lima kali. Ia memiliki enam orang putera. Tapi ia begitu sibuk membangun kerajaannya, ia tidak pernah sungguh-sungguh meluangkan waktu dengan anak-anaknya. Ia juga sangat kritis.

Sebagai contoh, puteranya Paul Junior menulis surat pada ayahnya.
Surat itu akan kembali dengan koreksi lafal dan kesalahan tata bahasa – tapi tidak ada jawaban dari sang ayah. Paul kemudian menjadi seorang pecandu heroin.

Puteranya yang lain, Gordon, berelasi dengan ayahnya hanya lewat pengadilan, memperebutkan uang.

Puteranya yang lain, Ronald, masuk dalam industri perfilman, dan ayahnya mencemoohnya.

Putera lainnya bekerja dengan ayahnya dalam bisnis keluarga. Tapi ia mengambil nyawanya, menusuk dirinya di perut dan meminum pil hingga overdosis.

Dalam arti, J. Paul Getty mengutuk anak-anaknya.

Anda juga memiliki kuasa untuk memberkati dan mengutuk orang dengan menggunakan kata-kata Anda. Alkitab mengatakan bahwa hidup dan mati ada di dalam kuasa lidah.

Mari saya bagikan sebuah kisah yang sangat aneh dari Alkitab.


SEBUAH KISAH YANG SANGAT ANEH

Ishak mempunyai anak kembar laki-laki – Yakub dan Esau.

Ketika beberapa orang Filipin mendengar “Esau”, mereka secara otomatis merasa lapar. (Tolong, berfokuslah pada cerita.)

Ishak dan isterinya Ribkah pilih kasih. Yang mengakibatkan bencana.
Papa Ishak menyukai Esau sementara Mama Ribkah menyukai Yakub. (Orang tua, jangan pilih kasih. Konflik Esau-Yakub berlanjut hingga hari ini di Timur Tengah, sekitar lebih dari 3000 tahun kemudian!)

Ketika Ishak menjadi tua dan buta, ia memanggil puteranya Esau dan berkata, “Aku akan segera mati. Aku ingin memberimu berkatku. Pergi dan berburulah seekor binatang liar bagiku, masaklah seperti yang aku gemari dan sajikanlah bagiku. Maka aku akan memberimu berkatku.”

Tapi Ribkah berada di luar tenda, menguping.

Dengan segera, ia memasak seekor kambing dari kawanan mereka. Ia kemudian menyuruh Yakub untuk membawa makanan itu kepada ayahnya dan berpura-pura menjadi Esau, maka ia bisa mendapatkan berkat.

Ishak, dengan kebutaannya, terperdaya. Ia mengira Yakub adalah Esau dan memberi Yakub berkatnya. Ia berkata, “Kiranya engkau berkelimpahan, bangsa-bangsa takluk padamu, siapa yang memberkatimu akan diberkati, dan siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia.”

Ketika Yakub pergi, kakaknya Esau datang. Ishak begitu terkejut. Dan ia berkata, “Maaf Esau, aku telah memberikan berkat kepada Yakub. Aku tak dapat mengambilnya kembali.”


APA YANG DIPEREBUTKAN ORANG-ORANG INI?

Apa yang aneh? Kakak beradik tidak memperebutkan harta ayah mereka, atau ternak ayah mereka, atau tanah ayah mereka.

Mereka memperebutkan kata-kata ayah mereka.

Mereka memperebutkan berkat seorang yang sudah tua.

Mengapa?

Karena dalam pemikiran Alkitab, kata-kata bukan hanya bunyi-bunyian tanpa arti. Kata-kata bukan hanya keributan.Kata-kata memiliki kekuatan kreatif. Kata-kata mendefinisikan realitas kita.

Ketika saya mengatakan pada putera saya, “Ayah begitu bahagia karena engkau adalah anak Ayah. Ayah tahu engkau akan menjadi sangat sukses dalam seluruh hidupmu dan semua yang kau sentuh akan menghasilkan”,
Saya tidak hanya menghargai putera saya, saya juga memberikan padanya sebuah berkat supernatural.

Ketika saya mengatakan pada isteri saya, “Aku mencintaimu. Engkau adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya”, saya tidak hanya menghargai dia, saya juga memberinya sebuah berkat supernatural.

Bagian dari berkat supernatural adalah sebuah nubuatan…


ORANG AKAN NAIK KE TINGKAT YANG ANDA NUBUATKAN

Anda adalah seorang nabi.

Anda dapat membentuk nasib anak-anak Anda, teman-teman Anda, orang-orang yang Anda sayangi dengan kata-kata Anda.

Inilah yang saya pelajari: Orang akan naik ke tingkat yang Anda
nubuatkan. Orang akan menyesuaikan kepada nubuatan Anda.

Ingat, jika tidak mengatakan pada anak-anak Anda siapa diri mereka dan apa nasib mereka, orang lain akan melakukannya. Televisi akan memberitahu mereka. Internet akan memberitahu mereka. Para pengganggu di sekolah akan memberitahu mereka.

Jangan biarkan itu terjadi. Hargai anak-anak Anda!

Ini adalah kisah hidup saya.

Suatu ketika, saya berusia 13 tahun dan seorang murid yang payah di sekolah. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dengan hidup saya.

Namun suatu hari, wanita ini datang pada saya, bernubuat kepada saya dan berkata, “Bo, kamu akan menerima karunia pengetahuan. Aku percaya padamu. Kamu akan berkotbah Firman Tuhan kepada banyak orang.”
Kemudian ia meminta saya untuk memberi kotbah di persekutuan doa kami. Ia melakukannya terus-menerus.

Dari bukan siapa-siapa, saya naik ke nubuatannya.


"TAPI BO, ORANG TUA SAYA TIDAK MENGHARGAI SAYA!"

Mungkin orang tua Anda gagal untuk memberikan berkat bagi Anda.

Lantas inilah yang Anda lakukan.

Datanglah kepada Tuhan dan terima berkat itu secara langsung dariNya.

Ketika Bapa memperkenalkan Yesus kepada dunia, Ia berkata, “Inilah anakKu yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan.” Apa yang sedang dilakukan Bapa? Ia sedang menghargai dan memberkati PuteraNya.

Saya percaya Tuhan mengatakan kalimat yang sama kepada Anda. “Inilah anakKu, kepadanya Aku berkenan!”

Anda mungkin merasa sulit untuk menelan kalimat itu. “Tidak Bo, saya seorang pendosa besar. Saya telah mengecewakan Tuhan. Saya yakin Ia tidak akan mengatakan itu tentang saya.”

Tapi itulah Rahmat. Ketika Tuhan memandang Anda, Ia tidak melihat kesalahan Anda. Ia melihat kebaikan yang Ia ciptakan di dalam diri Anda.

Hari Kamis lalu, saya mendengarkan Pastor Cantalamesa berkotbah.

Siapa dia? Pastor Cantalamesa adalah Pemimpin Retret dari Paus.
Setiap kali Paus melakukan retret, dialah orangnya yang memberikan retret itu. Selama 30 tahun, ia telah menjadi pengkotbah bagi Rumah Tangga Kepausan.

Pastor Cantalamesa mengatakan sesuatu yang membuat saya terpesona. Ia mengatakan ia suka berkata pada Tuhan, “Bapa, lihat saya…dan bersuka!”

Wow.

Teman, Tuhan senang akan Anda.

Ia tidak hanya mengasihi Anda, Ia bersuka karena Anda. Ketika Tuhan melihat Anda, saya percaya Ia sangat senang, Ia menyanyi, melompat, dan menari karena gembira.


APA YANG ANDA LIHAT PADA ORANG-ORANG DI SEKELILING ANDA?

Pada suatu ketika, saya adalah seorang pemimpin rohani yang “negatif”.

Pertanyaan saya yang paling utama adalah, “Apa yang salah dengan ‘domba-domba’ saya?” Saya berfokus pada kesalahan-kesalahan mereka.
Saya melihat pada kelemahan-kelemahan mereka. Saya akan berkata,
“Komitmen mereka kurang sekali,” dan “Mereka sangat keras kepala…”

Maka saya memberi kotbah tentang rasa takut, berharap bahwa orang-orang akan merasa cukup takut dan mengubah hidup mereka. Saya memandang rendah para pendengar saya. Saya mengatakan pada mereka untuk menjadi lebih baik atau…

Namun suatu hari, kepemimpinan saya berubah.

Karena saya berubah.

Saya percaya saya berubah ketika saya menjadi seorang ayah.

Karena saya belajar bahwa berfokus pada kelemahan anak-anak saya hanya memperbanyak kelemahan mereka. Saya belajar untuk berfokus pada kelebihan mereka, dan dengan melakukan itu, kelebihan mereka bertambah. Kabar baiknya? Kelebihan mereka dengan spontan mendorong keluar kelemahan mereka!

Maka saya menjadi seorang pemimpin rohani yang “positif”.

Sekarang, ketika saya melihat ‘domba-domba’ saya, saya bertanya, “Apa yang hebat tentang mereka?” Kini, saya begitu kagum akan komitmen, kemurahan hati, dan penuh kasihnya mereka. Saya tidak dapat meminta keluarga rohani yang lebih baik!

Kini, saya berkotbah tentang cinta. Saya tidak bisa menahannya.
Tuhan telah memenuhi hati saya dengan begitu banyak cinta, dan cinta itu meluap.

Mari saya ceritakan kisah terakhir saya…


YOU ARE MY SUNSHINE

Saya sangat menyukai kisah ini.

Suatu hari, Michael yang berumur 3 tahun berharap mendapatkan seorang adik perempuan.

Maka ketika bayi di dalam kandungan ibunya dinyatakan perempuan, anak kecil itu sangat gembira. Setiap hari, ia akan mengelus perut ibunya dan menyanyi untuk adik perempuannya, You are my sunshine, You are my sunshine, You make me happy, when stars are grey…
Namun ketika bayi tersebut dilahirkan, terjadi komplikasi. Bayi
tersebut berada dalam kondisi kritis.

Michael kecil menunggu di rumah, menerka-nerka mengapa ibu dan adik bayinya belum juga tiba di rumah.

Beberapa hari kemudian, dokter memberitahu ibunya bahwa bayinya mungkin tidak akan bertahan lama. Ibunya memutuskan untuk membawa Michael ke ruang ICU dan melihat adik bayi perempuannya sebelum ia meninggal.

Ibunya tahu hal itu melanggar aturan ICU, tapi ia tahu ia harus
melakukannya. Ia membawa masuk Michael kecil dan membiarkannya berdiri di samping adik bayinya yang kondisinya memprihatinkan.

Saat itulah Kepala Perawat melihat Michael dan berteriak, “Anak-anak dilarang masuk ke sini!”

Tapi sebelum mereka mendorongnya keluar ruangan itu, Michael kecil bernyanyi untuk adik bayinya, You are my sunshine, You are my sunshine. You make me happy, when stars are grey, You never know dear, how much I love you, please don’t take my sunshine away…

Dengan segera, bayi itu menjadi tenang. Detak jantungnya, yang luar biasa cepat, melambat.

Kepala Perawat memperhatikan apa yang terjadi dan berkata, “Anak kecil, apapun yang kau lakukan, lakukanlah terus. Sesuatu sedang terjadi pada bayi itu!”

Michael terus menyanyi bagi adiknya. Dan setiap hari, ia bertambah
baik. Hingga ia sembuh total.

Karena Michael kecil menggunakan kata-kata penghargaan untuk
memberkati adik perempuannya.

Teman, Anda juga dapat menyembuhkan orang lain.

Anda memiliki kuasa Tuhan dalam lidah Anda.

Gunakan kata-kata Anda untuk memberkati orang lain.


Semoga impian Anda menjadi kenyataan

Bo Sanchez

Tidak ada komentar:

Posting Komentar